Puisi “Cangkir Biru”

Cangkir Biru


Hijau menjelma biru

Hirap segar yang dulu

Tak tahu di mana atma

Barangkali mencari nuraga


Dihantam panasnya api

Diserang dinginnya air

Dibayang-bayangi sendu

Pontang-panting hapus pilu


Sawala telah berlalu

Gores abstrak di cangkir biru

Harap harsa lukis cangkir

Harap anca segera berakhir

Komentar